Monday, June 1, 2015

"Indahnya Mengasihi dan Berbagi Kebahagiaan"


Pada suatu hari yang cerah, seorang guru muda berjalan melintasi sebuah desa. Walaupun usianya baru menginjak dasawarsa ketiga, namun kepandaian dan kebijaksanaannya terkenal di seluruh penjuru negeri.

Tiba-tiba saja, langkahnya dihentikan oleh seorang pemuda yang bertubuh tinggi besar, beraut wajah merah tampak marah dan tidak senang.

"Hei," katanya kasar. "Anda itu tidak berhak mengajari orang lain..!"

Kemudian pemuda ini mulai berteriak menantang dan menghina guru muda ini. "Tahu tidak? Anda ini sama saja bodohnya dengan orang lain. Punya kepandaian sedikit saja, sok tahu! Badan begitu kecil nyalimu cukup besar ya. Ayoo...kalau berani kita berkelahi!"

Dengan wajah tenang, sambil tersenyum sang Guru muda malahan balik bertanya: "Teman. Jika kamu memberi hadiah untuk seseorang, tapi seseorang itu tidak mengambilnya, siapakah pemilik hadiah itu?"

Si pemuda terkejut, karena tiba-tiba diberi pertanyaan yang aneh.

Spontan, ia menjawab lantang, "Pertanyaan bodoh! Tentu saja! Hadiah itu tetap menjadi milikku karena akulah yang memberikan hadiah itu."

Guru muda ini tersenyum, lalu berkata, "Kamu benar. Kamu baru saja memberikan marah dan hinaan kepada saya dan saya tidak menerimanya, apalagi merasa terhina sama sekali.
Maka kemarahan dan hinaan itu pun kembali kepadamu.
Benar kan?
Dan kamu menjadi satu-satunya orang yang tidak bahagia. Bukan saya. Karena sesungguhnya, melampiaskan emosi kemarahan adalah sebuah proses menyakiti diri sendiri. Membangkitkan sel-sel negatif di dalam diri "

Pemuda itu terdiam, mencoba mencerna kata demi kata sang guru. Kepala dan hatinya seperti tersiram air dingin, ketika mendapat sebuah kesadaran baru.

Sang guru muda melanjutkan. "Jika kamu ingin berhenti menyakiti diri sendiri singkirkan kemarahan dan ubahlah menjadi cinta kasih. Ketika kamu membenci orang lain, dirimu sendiri tidak bahagia bahkan tersakiti secara alami. Tetapi ketika kamu mencintai orang lain, semua orang menjadi bahagia.

~Kisah Pebasket Michael Jordan~


Dia berkulit hitam, lahir di daerah kumuh Brooklyn, New York, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin & penuh diskriminasi, Suatu hari ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya: “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Ia menjawab: “Mungkin U$D2.” “Bisakah dijual U$D20? Jika berhasil, berarti engkau telah membantu ayah & ibumu nak..."

Bagaimana mungkin?

Akhirnya, ia mendapatkan ide, ia meminta bantuan sepupunya untuk menggambarkan seekor Donald Bebek yang lucu & seekor Mickey Mouse yg nakal pada pakaian itu, ia lalu menjualnya di sekolah anak orang kaya & laku U$D20,

ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya: “Apakah engkau mampu menjualnya dengan harga U$D200?

ia menerima tanpa keraguan sedikit pun, kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farrah Fawcett berada di New York,sehabis konferensi pers, ia pun menerobos penjagaan keamanan & meminta Farrah Fawcett membubuhkan tanda tangan di pakaian bekasnya & kemudian terjual USD 1500.

Malamnya. Ayahnya bertanya: “Anakku, dari pengalaman menjual pakaian bekas ini apa yang engkau pahami?” Ia menjawab “Selama kita mau berpikir pasti ada caranya".

”Ayahnya menggelengkan kepala: “engkau tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah, ayah hanya ingin memberitahukanmu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai 1 dolar juga BISA DITINGKATKAN NILAINYA, apalagi kita sebagai manusia? Mungkin kita berkulit gelap & miskin, tapi apa bedanya?”

Sejak itu, ia belajar dengan lebih giat & latihan lebih keras, dua puluh tahun kemudian, namanya terkenal ke seluruh dunia. Ia adalah Michael Jordan. Setiap orang bisa ditingkatkan value nya.

"Nick Vujicic dan Kisah Inpiratifnya" (Sharing Dari Seorang Sahabat)


Nick Vujicic dibayar Usd 150.000/2jam. Siapa yang tak kenal motivator sekaligus Inspirator kelahiran benua Australia. Pemuda yg usianya belum genap 34 tahun, tanpa lengan dan kaki ini mengispirasi banyak orang didunia.

Saya kira dia sudah 2 kali datang ke Indonesia. Terakhir diundang oleh sebuah perusahaan asuransi asing di Bali dengan Bayaran sekitar 125.000-150.000usd/2 jam. Jadi hampir 2Milyar...Fantastic!!!

Dalam sebuah Perjalanan ke Jogya dengan sahabat saya, yang kebetulan menyaksikan seminar NICK di bali awal Maret kemarin. Kami berdiskusi. Saya nyeletuk...wah enak benar yah jadi motivator hanya bicara 2 jam bisa dapat 2 milyar...sambil bercanda. 

Tapi Teman saya menimpali dengan 1/2 serius. Dan bertanya balik. Apa kamu mau melalui "proses" untuk mencapai 2M selama 33tahun? masa kecil yang keras, penuh hinaan, dibully, diinjak, diremehkan dan direndahkan. Kamu benar2 mau mendapatkan 2M tanpa tangan dan Kaki...?

Saya diam sebentar, pikiran saya benar2 di sentil oleh jawaban balik. Ternyata dalam kehidupan sehari2, secara sadar saya pun kerap melakukan hal yang bisa sama. Rumput dihalaman rumah kerap tak sehijau tetangga. Ketika melihat orang sukses kita selalu berkata, betapa enaknya ya hidup mereka sekarang, punya banyak uang berlimpah, asset yang banyak, hidup yang serba kecukupan.

Kita mudah sekali memakai "hukum PEMBANDING" akibatnya bukan rasa bersyukur yang diharap, tapi bisa jadi rasa IRI yang menyelinap di hati. Kerap kita hanya melihat saat orang ada di puncak, tapi tak pernah tau kapan mereka mulai merayap dan merangkak. Orang mudah melihat senyum yang lepas tanpa melihat air mata dan keringat yang diperas. Kita iri melihat keberhasilan orang lain, kita menginginkan, tapi kita tak berani bayar harganya, saya pernah membaca Quote yg bunyinya seperti ini,
"Jika Anda hanya INGIN sukses tapi malas dan mudah menyerah.. lebih baik jangan bermimpi! berpikir pun jangan!"
"If you really want to do something, you'll find a way, but if you don't want, you'll find so many excuse.
Success

KISAH SEORANG SUPIR TAXI


Suatu ketika, Harvey Mackay sedang menunggu antrian taksi di sebuah bandara. Kemudian, sebuah taksi mengkilap muncul dan mendekatinya.

Sang supir taksi pun keluar dengan berpakaian rapi, dan segera membukakan pintu penumpang.

Sang supir kemudian memberi Harvey sebuah kartu dan berkata, "Nama saya Wally. Sementara saya memasukkan barang bawaan ke bagasi, silakan membaca pernyataan misi saya. “

Harvey kemudian membaca kartu tersebut, yang tertulis “Misi Wally: Mengatar pelanggan ke tempat tujuan dengan cara tercepat, teraman, dan termurah dalam lingkungan yang bersahabat.”

Harvey sangatlah terkejut, terutama setelah ia melihat bagian dalam taksi yang sangat bersih.

Di belakang kemudi, Wally berkata
“Apakah Anda ingin kopi? Saya punya yang biasa dan tanpa kafein.”

Harvey pun berkata “Tidak, saya ingin minuman ringan saja.” dan ternyata, Wally menjawab,
“Tak masalah, saya punya pendingin dengan Coke biasa dan Diet Coke, air, serta jus jeruk.”
Dengan terkagum-kagum, Harvey berkata “Saya mau Diet Coke saja.”

Setelah memberikan Diet Coke, Wally pun kembali menawarkan
“Jika Anda ingin membaca, saya punya The Wall Street Journal, Time, Sports Illustrated dan USA Today."

Ketika taksi mulai berjalan, Wally kembali menawarkan radio mana yang ingin didengar oleh Harvey.
Tapi ternyata masih ada lagi; Wally menanyakan apakah AC nya sudah pas dengan pelanggannya tersebut.

Selama perjalanan, Harvey pun penasaran.

“Apakah kau selalu melayani pelanggan seperti ini, Wally?” Tanya Harvey.

Wally kelihatan tersenyum dari kaca taksinya"

“Tidak selalu, malah baru di dua tahun terakhir. Di tahun pertama, saya banyak mengeluh seperti kebanyakan supir taksi. Kemudian saya mendengar Wayne Dyer di radio yang mengatakan bahwa ia baru saja menulis buku berjudul ‘You’ll See It When You Believe It’.

Ia mengatakan bahwa jika Anda bangun dan mengharap hal buruk terjadi, maka itu hampir pasti terjadi. Ia berkata, ‘Berhenti mengeluh! Berbedalah dari pesaing Anda. Jangan menjadi bebek. Jadilah elang. Bebek menguik dan mengeluh. Elang membumbung tinggi di angkasa.’

Hal ini menohok saya. Ia sedang membicarakan saya, jadi saya mengubah sikap dan memilih untuk menjadi elang. Saya melihat supir taksi lain, dan saya melihat bahwa mobil mereka kotor, mereka tidak ramah, dan pelanggan mereka tidak senang. Jadi saya memutuskan untuk membuat perubahan sedikit demi sedikit. Ketika pelanggan suka, saya meningkatkannya.”

“Pasti kau sudah merasakan manfaatnya”, kata Harvey. ‘

"Tentu saja," Jawab Wally. "Di tahun pertama saya sebagai elang, penghasilan saya naik dua kali lipat. Tahun ini mungkin menjadi empat kali lipat. Anda beruntung bisa mendapatkan saya hari ini. Saya tak menunggu di pangkalan lagi. Pelanggan saya menelpon saya atau meninggalkan pesan di mesin penjawab. Jika saya tak bisa menjemput mereka sendiri, saya meminta bantuan teman saya.”

Cerita Wally memang sangat inspiratif. Ia memberi layanan sebuah limo dari sebuah taksi, melipatgandakan penghasilan, karena ia memilih untuk menjadi elang dan bukannya bebek yang mengeluh. Semoga kisah ini bermanfaat.

Alternatif Kata


Izinkan saya membagikan apa yang saya temukan hari ini. Untuk para pendidik, guru, boss, orangtua atau siapapun, berhentilah menggunakan kata-kata negatif kepada anak, silahkan pergunakan kata-kata lain yang lebih positif

Saya sedang meng-upgrade diri untuk menjadi tenaga pendidik yang berkualitas. Ada beberapa tips mendidik yang baik dan lebih efektif. Berikut tips dari saya : Bersikaplah lembut dan berikan kasih sayang yang tulus. Jadilah pendengar yang baik. Bangun kreatifitas melalui permainan. Hindari penggunaan kata 'Jangan' karena memberikan kesan yang negatif. Jadilah teladan dan idola. Berikan rasa nyaman. Tumbuhkan sikap saling menghormati. Ajari anak untuk bertanggung jawab dan meminta maaf apabila melakukan kesalahan. Jangan menakut-nakuti apalagi membohongi. Jangan berkata keras dan mengancam karena tidak baik untuk perkembangan mental dan psikologis anak
Semoga ini menjadi masukan menarik bagi siapapun dan dimanapun.

7 KEBIASAAN AGAR BERNASIB BAIK


1. KEBIASAAN BERSYUKUR.
Bersyukur adalah kebalikan dari mengeluh.
Dengan mengeluh, beban batin makin berat, batin makin tidak tenang, fokus hidup tertuju pada masalah-masalah, bukan pada upaya perbaikan. Jadi jangan hanya mengeluh.
Hellen Keller yang terkenal itu, yang buta tuli sejak umur 2 tahun, membuat pernyataan syukur sebagai berikut:
"Aku bersyukur atas cacat yg kualami krn melalui cacatku ini aku menemukan diriku, pekerjaanku & Tuhanku."
Dengan bersyukur, batin lebih tenang, fokus hidup tertuju pada upaya-upaya perbaikan, agar nasib menjadi lebih baik.

2. KEBIASAAN BERPIKIR POSITIF.
Berpikir negatif sebagai antisipasi adalah sesungguhnya berpikir positif karena sejak awal ditujukan utk kepositifan. Sedangkan berpikir negatif berawal & berujung kenegatifan.
Pikiran itu seperti tanah. Positif atau negatif itu seperti benih. Menanam benih positif pada pikiran menghasilkan ucapan & tindakan positif, yang berlanjut pada kebiasaan-kebiasaan positif, karakter positif & nasib positif.

3. KEBIASAAN BEREMPATI.
Berempati adalah kebalikan dari keegoisan. Biasakan menempatkan diri pada posisi orang lain, belajar mlakukan apa yang anda ingin orang lain lakukan kepada anda, maka nasib baik lebih mudah hadir pada anda.

4. KEBIASAAN MENDAHULUKAN YANG PENTING.
Jangan biarkan diri terjebak pada hal-hal tidak penting, sehingga hal-hal penting terabaikan. Kebiasaan mendahulukan yang penting membuat hidup lebih efektif & produktif sehingga memberi peluang lebih besar nasib baik terjadi.

5. KEBIASAAN BERTINDAK.
Banyak orang bermimpi, tapi tidak bertindak. Orang-orang sukses bertindak, bahkan berkali-kali sebelum mereka sukses. Tak akan ada hasil tanpa tindakan. Dengan bertindak, nasib baik lebih berpeluang besar terjadi dalam hidup daripada tidak bertindak.

6. KEBIASAAN MENABUR KEBAIKAN.
Prinsip tabur tuai berlaku dalam kehidupan. Jika tidak ingin menuai keburukan, tabur kebaikan. Jika ingin nasib baik, tabur kebaikan.

7. KEBIASAAN JUJUR.
Dengan jujur, pada diri sendiri & orang lain, hidup lebih nyaman & dipenuhi kebaikan. Kalaupun kebaikan belum datag, nasib baik belum dtg, namun musibah sudah menjauh.

Suara Bertepuk Sebelah Tangan


Ada sebuah kisah yang indah tentang Jimmy Durante, salah seorang penghibur besar beberapa generasi lampau. Ia diminta mengisi acara untuk menghibur para veteran Perang Dunia II. Ia menjawab jadwalnya sangat padat sehingga ia hanya mampu menyediakan beberapa menit. Tetapi jika mereka tidak berkeberatan bila ia menyajikan sebuah monolog singkat, kemudian langsung pergi ke urusan berikutnya, ia akan datang. Tentu saja, direktur pertunjukan segera menyetujuinya dengan senang hati.

Tetapi, ketika Jimmy naik panggung, sesuatu yang menarik terjadi. Sebagaimana disepakati, ia melakukan monolog singkat, tetapi kemudian ia tetap disitu. Tepuk tangan semakin riuh, sehingga ia tidak segera beranjak. Tidak terasa ia sudah tampil lima belas menit, dua puluh menit, bahkan tiga puluh menit. Akhirnya ia membungkuk sekali lagi dan berjalan meninggalkan panggung. Dibelakang panggung, seorang menghentikannya untuk bertanya, “Saya kira Anda akan pergi setelah beberapa menit. Apa yang terjadi?”

Jimmy menjawab, “Saya memang harus pergi, tetapi saya dapat melakukan alasan saya untuk tetap tinggal. Anda dapat melihat sendiri orang di baris terdepan itu.” Dibaris terdepan ada dua pria, masing-masing kehilangan sebelah tangan mereka. Salah seorang kehilangan tangan kanan sedangkan seorang lagi kehilangan tangan kiri. Namun bersama-sama, mereka dapat bertepuk tangan, dan itulah tepatnya yang mereka lakukan, bertepuk tangan dengan keras dan ceria.

Berkah keikhlasan Mbah Dul tambal jalan berlubang 10 tahun (Surabaya 13 Mei 2015)


Ketika semua orang mengeluhkan jalan berlubang tanpa melakukan aksi nyata, seorang tukang becak di Surabaya justru berinisiatif ikhlas menambal lubang-lubang itu dengan tangannya sendiri.

Abdul Syukur (56 tahun) atau biasa disapa Pak Dul seorang tukang becak yang sehari-harinya menunggu penumpang di pintu masuk pusat perbelanjaan ITC Surabaya. Pada malam hari, seusai menarik becak, Pak Dul lantas mulai menambal lubang jalan itu.

Kebesaran hati Pak Dul ini, pertama kali dikisahkan oleh Himan Utomo melalui akun Facebook pribadinya. Himan mengamati dan memfoto aktifitas Pak Dul sembari menunggu istrinya pulang kerja di ITC.

"Sudah seminggu ini, saat menjemput istri saya pulang kerja, saya melihat bapak itu mondar-mandir sambil mengangkut bongkahan aspal. Ketika saya amati, ternyata dia menata bongkahan aspal itu di jalan yang berlubang. Setelah penuh, lantas dipukuli pakai palu besar," kata Himan kepada suarasurabaya.net, Selasa (12/5/2015) malam.


Karena penasaran, Himan lantas menghampiri dan duduk di samping pak Dul. "Saya tanya, apa bapak dari Dinas Kota? Kok meratakan jalan dan cuma memakai becak? Bukankah Dinas Kota punya fasilitas? Beliau menjawab, bukan. Hanya tukang becak biasa," kata Himan.

Ketika ditanya lebih jauh, pak Dul mengaku dirinya sudah menambal jalan sejak lama. Dia berinisiatif menambal jalan karena pernah melihat pengendara sepeda motor yang jatuh karena terkena lubang di jalan.

"Selain itu, kata Beliau, agar tidak terus teringat mendiang istrinya. Pak Dul mencari kesibukan agar ketika pulang langsung terlelap karena lelah," ujarnya.

Himan menceritakan, sering kali teman-teman pak Dul yang sesama tukang becak mengolok-olok pak Dul agar berhenti menambal jalan. "Wes pak de, gak onok sing mbayari kok yo dilakoni ae. Gak kiro direken lha karo wong-wong nduwuran, pemerintah kota, opo maneh bu Risma. Istirahat ae sampeyan wes tuwek (Sudah pak, tidak ada yang membayar kok terus menambal. Tidak mungkin diperhatikan oleh orang-orang di atas, pemerintah kota, apalagi bu Risma. Istirahat saja, Anda sudah tua, red)," kata Himan menirukan ucapan teman-teman Pak Dul.

Himan melanjutkan, pak Dul hanya tertawa kecil dan sering menjawab apa yang dilakukannya hanya demi kemanusiaan. "Kalau ada yang jatuh lalu kecelakaan bagaimana? Iya kalau kemarau, tapi kalau banjir tidak kelihatan. Sudah tidak apa-apa. Kalau jalannya tidak berlubang yang menikmati orang banyak. Teman-teman saya juga menikmati. Saat mengangkut penumpang tidak kena jeglongan (lubang, red)," kata Pak Dul pada Himan.

Pak Dul mengaku pada Himan jika dirinya telah menambal lubang-lubang di sepanjang Jalan Gembong Tebasan sampai Jalan Tambak Adi. "Ketika saya cek, memang iya, ada lubang yang sudah tertutup. Tiga lubang yang di depan ITC dan di dekat rel kereta api juga sudah tertutup," kata Himan.

Pak Dul menambal dengan bongkahan aspal yang didapat secara cuma-cuma dari sisa galian pipa fiber optik di depan Pasar Atom Surabaya. "Kata pak Dul, aspal sisa galian kualitasnya lebih baik daripada gragal (sisa bangunan, red). Kalau gragal, cepat habis terkena air hujan dan ban kendaraan. Tapi kalau aspal, semakin dilewati ban, semakin rata dan kuat," kata Himan.

Himan mengaku dirinya sengaja menulis kisah pak Dul di media sosial untuk membantu pak Dul dan menginspirasi orang lain. "Saya mendapat inspirasi dari pak Dul, apa yang bisa kita lakukan, walau kecil, tetap lakukan," katanya.

Sementara itu, Erna Purnawati Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya mengaku dirinya telah membaca kisah Pak Dul di media sosial.

"Kami apresiasi karena pengguna jalan juga peduli," kata Erna saat dihubungi suarasurabaya.net, Selasa malam. (iss/ipg)

source: http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2015/152259-Kisah-Mengharukan-Pak-Dul,-Si-Tukang-Becak-Penambal-Jalan-Surabaya

----
#####################

Mbah Dul Diundang khusus oleh Bu Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya)

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tergugah untuk menemui Mbah Dul yang ikhlas menambal jalan Surabaya selama 10 tahun. Dia melayangkan undangan khusus untuk bertemu dengan tukang becak teladan ini.

Berdasarkan foto yang diunggah akun facebook Diana AV Sasa, Kamis (14/5), Mbah Dul yang mengenakan batik lengan panjang warna coklat muda dan sendal jepit duduk bersama dengan Risma dalam sebuah ruangan. Mbah Dul saat itu didampingi oleh dua orang kerabatnya.

Di depan tempat duduk mereka disediakan kue kering, buah-buahan dan minuman. Mereka nampak bercakap-cakap dengan akrab dan santai.

Foto ini langsung mendapatkan komentar netizen. Mereka memuji tindakan Mbah Dul dan kepedulian Risma.

"Alhamdulilah, akhirnya Bu Risma turun mengunjungi Mbah Dul. Terima kasih Bu atas perhatiannya juga buat Mas Himan yang telah memposting Mbah Dul. Wong cilik yang jadi pahlawan lingkungan," tulis Wiwik Djumiati.

"Seneng lihatnya, semoga Pak Dul sekeluarga di berkati Tuhan selalu, hatinya sederhana dan tulus. Bu Risma terima kasih, terima kasih juga Mas Himan," tambah Devina Hardiati.

Foto
http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/05/14/540542/paging/670x335/diundang-khusus-oleh-tri-rismaharini-rev2.jpg

Mengundurkan diri


Pada tgl 17 Maret 1901, lukisan2 karya pelukis Belanda Vincent Van Gogh ditampilkan di sebuah gerai di Paris, Perancis.
Sayang, sebelas tahun sebelumnya, Van Gogh bunuh diri tanpa mengetahui bahwa puluhan lukisannya kelak akan terjual sangat mahal. Selama hidupnya, ia hanya berhasil menjual satu lukisan sehingga ia hidup dalam kemiskinan di luar kota Paris.
Pada tahun1987, lukisannya yg berjudul sunflowers terjual dengan harga hampir mendekati angka 40 juta dolar di sebuah balai lelang.Andaikata Van Gogh tahu bahwa kelak karya-karyanya akan terjual dgn harga fantastis, akankah dia berhenti melukis dan memilih bunuh diri? Rasanya tidak.
Sahabatku, bisa jadi saat ini kita pun merasakan sebuah perjalanan hidup yg sukar. Kita lelah dan tergoda utk berhenti. Tapi Tuhan tidak menghendaki kita mengundurkan diri. Dia ingin kita tetap berjalan dan berjuang dalam arena pertandingan ini. Ia mau supaya kita bergumul sampai menang. Mungkin kita sedang mengalami penundaan atau kemunduran, tetapi tidak apa-apa. Kita dapat mulai lagi saat ini juga.
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!

HARGA & NILAI


Chase the vision, not the money; the money will end up following you. –Tony Hsieh, Zappos CEO
Filsuf Denmark, Soren Kierkegaard menceritakan tentang sekelompok pencuri yang masuk ke sebuah toko perhiasan. Mereka tidak mencuri apapun, tetapi menukar-nukarkan label harga. Esoknya, perhiasan yang sangat mahal dijual dengan harga obral, dan perhiasan murahan dijual dengan harga selangit. Bukankah di zaman ini kita hidup seperti itu juga? Harga sesuatu dikacaukan dengan nilainya.
Orang dihargai tinggi sesuai dengan penampilan mereka, bukan nilai karakternya. Calon bayi yang diduga cacat bisa diaborsi karena harga yang harus dibayar oleh orang tua untuk merawat bayi itu di masa mendatang sangat besar. Tetapi tidak dilihat nilai intrinsik yang tertanam dalam sebuah nyawa ciptaan Tuhan. Orang dianggap terpandang bila bisa masuk daftar 100 orang terkaya, tidak peduli nilai-nilai apa yang ia langgar untuk mendapatkan status itu. Mereka yang naik Porsche dihargai lebih tinggi dan dianggap lebih berbahagia hidupnya dari pada mereka yang naik kendaraan umum, padahal belum tentu demikian.
Jangan bingung antara harga dan nilai. Harga adalah sederet angka yang ditetapkan oleh masyarakat. Tetapi nilai adalah sesuatu yang ditanamkan dari awalnya, dan yang harus cari dalam hidup kita. Uang, jabatan, kekuasaan memang berharga. Tetapi suka cita, belas kasihan, kebaikan hati, kejujuran, kesetiaan, pernikahan yang bahagia, karakter yang agung, jauh lebih bernilai. Tidak perlu mengejar label harga Anda, tetapi jadilah seseorang yang bernilai tinggi di hadapan sesama. Nilai lebih penting dari harga.
SAAT INI ORANG TAHU HARGA SEMUA HAL, TETAPI TIDAK TAHU NILAI APAPUN JUGA (Oscar Wilde)