Friday, October 25, 2013

"Cara Pengambilan Empedu Beruang yang Sangat Kejam"

I JUST WANNA SAY : PLEASE READ THIS. I CAN'T PUBLISH IT IN ENGLISH CAUSE I CAN'T WRITE ENGLISH FLUENTLY, BUT I HOPE YOU GUYS CAN READ THIS BY USING TRANSLATOR, GOOGLE TRANSLATE OR DICTIONARY CAUSE IT'S IMPORTANT AND PLEASE HELP THE BEAR. I CAN'T IMAGINE HOW HURT THE BEAR IS BECAUSE OF WHAT WE DID.


Untuk menjerat beruang di alam liar, para pemburu beruang akan memangsa berbagai macam perangkap. Setelah beruang terjerat, kemungkinan besar empat buah telapaknya akan dipotong untuk dijual. Ada pula sebagian beruang yang tertangkap lalu ditempatkan di dalam kandang yang berukuran sangat kecil, beruang-beruang ini bahkan akan lebih menderita, mereka disiksa secara kejam diluar batas kemanusiaan.

Dalam proses pengambilan cairan empedu maka pada bagian perut beruang dibuat sebuah lubang yang akan dipasangkan sebuah pipa menembus empedu sehingga cairan empedu beruang dapat menetes keluar pipa tersebut; setiap hari setetes demi setetes selama kurang lebih 25 tahun. Dalam proses pemasangan pipa, darah segar menetes dari tubuh beruang, rasa sakit yang dirasakan beruang tersebut sungguh sulit dibayangkan, beruang meraung keras sambil meronta kesakitan; suaranya terdengar sangat memilukan dan mengiris hati.

Seluruh proses dilakukan tanpa menggunakan obat bius dengan tujuan untuk menghemat biaya. Rasa sakitnya sungguh luar biasa, para beruang bahkan tidak dapat menahan rasa sakit tersebut hingga mereka ingin bunuh diri dengan cara merobek perut mereka sendiri; akan tetapi manusia dengan akal liciknya memakaikan sebuah jubah besi yang membuat mereka sulit untuk bergerak sehingga tindakan bunuh diri pun tidak bisa dilakukan.



AWAL CERITA
Saya diminta seorang teman untuk menjaga "Villa Beruang" selama beberapa hari, villa ini terletak di sebuah desa terpencil dari kaki gunung di sebelah barat laut kota X. Villa milik teman saya ini berfungsi sebagai peternakan beruang. Pada hari itu, ketika malam hampir menjelang fajar, entah mengapa saya belum juga bisa tertidur. Saya mendengar hembusan angin pegunungan, seolah sedang menghantarkan suara seseorang yang sedang menjerit dalam kesedihan, kesakitan dan putus asa. Tak lama kemudian terdengar suara seperti ada orang yang berjalan di depan pintu kamar saya disertai degan suara nafas yang berat. Saya bergegas berdiri dan menghidupkan lampu. "Siapa yang d luar?" Sunyi. Tidak ada yang menjawab. Kemudian saya mengambil sebuah sapu lalu membuka pintu dengan perlahan. Ternyata seekor anak beruang sedang meringkuk di depan pintu. Tubuhnya gempal dan bulu badannya tampak halus serta masih kemerahan. Beruang kecil itu tampak sangat ketakutan. Tubuhnya bergetar hebat, ia menatap saya kemudian saya memanggilnya dengan suara selembut mungkin: "Beruang kecil, kemarilah" kataku sambil membuka kedua tangan saya seolah hendak menyambutnya ke pelukan saya, sesaat ia terlihat ragu namun tak lama kemudian ia pun merangkak terseok-seok, perlahan menghampiri saya, kemudian ia meletakkan telapak kecil di tangan saya lalu degan lidahnya yang hangat ia mulai menjilati tangan saya. Tindakannya membuat hati saya tersentuh.

Beberapa saat kemudian terdengar keributan dari arah luar, beruang kecil kembali tampak ketakutan, ia segera berlari dan bersembunyi di bawah ranjang. Lalu terdengar sebuah ketukan pintu dan saya membuka pintu dan bertanya: "ada apa?". Salah seorang pekerja berkata: "Seekor beruang kecil telah kabur dari kandang, apakah ia kesini dan mengganggu Tuan?" "Ohh.. mungkin itu beruang yang kalian maksud, dia ada disana" jawab saya sambil menunjuk ke arah bawah ranjang. Para pekerja itu segera meringkuk ke bawah ranjang, mereka langsung menyeret keluar beruang kecil dengan paksa dan kasar. Mereka mengikat kaki dan tangan anak beruang dengan tambang, menggotongnya pergidengan menyelipkan sebatang kayu panjang diantaranya. Ketika akan meninggalkan ruangan, beruang kecil itu sempat berpaling sesaat menatap saya dengan tdk berdaya, sebuah tatapan yang menyayat hati seolah memohon belas kasihan saya untuk menolongnya.



Hari menjelang pagi, salah seorang keryawan disana, Tuan Zhang membawa saya berkeliling untuk melihat kandang beruang. Kami berjalan bersama memasuki sebuah bangunan tinggi besar dengan luas sekitar beberapa mribu meter persegi tetapi anehnya di dalam bangunan terlihat kosong; hanya berisi enam kandang dan masing" kandang ditempati seekor beruang hitam besar di dalamnya. Banyak pertanyaan yang timbul dalam pikiran saya saat melihat di tubuh setiap beruang terpasang semacam lempengan logam mengkilat yang menyerupai jubah besi. Tuan Zhang lalu menjelaskan kepada saya "Jubah besi itu semacam alat yang digunakan untuk mengambil sari empedu, sekarang satu gram empedu dihargai 300 Yuan".

Tuan Zhang membawa saya menuju kandang yang pertama, dengan gerakan tangannya ia hendak memberitahukan kepada saya proses pengambilan sari empedu akan dimulai. Saya melihat dua orang pekerja dengan sigap mengikat dan menarik tubuh beruang dengan katrol yang dibuat secara khusus. Lalu saya melihat tubuh beruang mulai bereaksi saat mereka mulai menariknya, kemudian dari dua sisi lempengan besi yang menyerupai jubah tersebut dikeluarkanlah sebuah selang yang agak tebal, beruang tersebut terlihat seperti menarika nafas yang dalam seolah menahan rasa sakit. Tiba" terdengan suara raungan parau dari beruang, suara ini bukan lagi suara perkasa si beruang tetapi tangiasan putus asa, kesedihan dan rasa sakit yang luar biasa. Dengan keterbatasan tempat serta kesulitan bergerak, beruang tersebut mencoba bertahan. Matanya tampak mendelik besar, telapaknya mencengkeram dan kakinya menendang-nendang lantai di sekitarnya karena kesakitan yang dialaminya. Sesaat kemudian dari selang tersebut mengalirlah cairan empedu beruang yang berwarna hijau kebiruan. Para pekerja yang bertubuh kekar itu perlahan-lahan mulai melonggarkan tali pengikat, lalu mengulangi tindakan yang sama untuk proses pengambilan yang kedua. Air mata beruang mengalir. Serupa dengan reaksi manusia saat menderita kesakitan, beruang tersebut menggemertakkan giginya dan berbaring membungkuk menahan rasa sakit yang menderanya. Sungguh sebuah adegan yang memilukan! Hati saya terenyuh! Saya sungguh tidak tega untuk melihat proses selanjutnya dan memilih segera keluar dari tempat tersebut.

Dalam perjalanan keluar, saya baru menyadari ternyata suara tangisan pilu yang terdengar semalam adalah suara tangisan yang kesakitan yang sedang dirasakan oleh sang beruang. Tuan Zhang mengikuti saya hingga depan pintu, saat itu saya merasa sangat sedih dan dengan suara gemetar sambil menahan air mata lalu bertanya padanya: "Apakah kalian telah kehilangan hati nurani kalian? Mereka juga makhluk hidup!"
"Kalian sungguh kejam dan tidak manusiawi"

"Mau bagaimana lagi Tuan, inilah mata pencaharian kami." jawabnya dengan santai.

Setelah emosi saya lebih terkendali, saya kembali bertanya pada Tuan Zhang: "Berapa lama sekali anda melakukan pengambilan cairan empedu?"

"Tergantung kondisi, jika empedu beruang tersebut mampu menghasilkan banyak cairan maka dalam satu hari dapat dilakukan dua kali pengambilan cairan, minimal dua hari sekali. Umumnya seekor beruang bisa memproduksi sebanyakn 2000 gram dan minimal bisa diambil hingga 10 tahun" jawab Tuan Zhang menjelaskan.

Saya merasa lemas setelah mendengar penjelasannya, hati saya bertambah pilu dan sedih, dua hari sekali selama 10 tahun. Jika kita melakukan sebuah kalkulasi sederhana terhadap jumlah dari proses yang dilakukan sepanjang beruang tersebut masih bertahan hidup maka hasilnya adalah angka yang sungguh mencengangkan! Dengan kata lain tindakan yang sangat kejam dan tidak manusiawi ini harus dialami dua kali sehari; mereka harus merasakan kesakitan selama 10 tahun, setidaknya harus mengalami penderitaan 7200 kali rasa sakit yang demikian luar biasa. Mereka dipaksa terus bertahan hari demi hari, tahun demi tahun. Manusia dengan stamina yang paling kuat pun tidak akan sanggup menahan penderitaan ini. Hati saya semakin terenyuh.

Saat itu juga saya memutuskan segera keluar dari villa tersebut. namun Tuan Zhang segera mencegah saya. "Tuan, sebentar lagi akan dilakukan operasi terhadap beruang kecil. Tuan tidak dapat pergi pada saat yang penting seperti ini. Keberadaan Tuan sangat penting karena anda disini mewakili Direktur Liu, jika anda tidak berada di sini dan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan lalu siapa yang akan bertanggung jawab?" ujar Tuan Zhang.

Dengan langkah yang berat saya terpaksa kembali mengikutinya ke kandang beruang. Di bawah instruksinya, ia memanggil empat pekerja yang bertubuh kekar membawa masuk si beruang kecil lalu menggunakan rantai besi mengikat erat si beruang kecil; beruang yang sama dengan yang semalam melarikan diri ke kamar saya. Beruang kecil terlihat penuh ketakutan. Ia memandang semua orang satu persatu dengan rasa takut, ketika tatapannya jatuh pada saya, matanya tampak bersinar. Dan tiba-tiba ia berlutut di hadapan saya, ia menatap saya dan tatapannya seolah memohon pertolongan dari saya. Tidak terasa air mata saya mengalir. Tanpa menghiraukan tindakan si beruang kecil, tuan Zhang melambaikan tangannya seraya memerintahkan agar operasi segera dilakukan. Beruang kecil putus asa, ia mengangkat kepalanya dan menangis. Ia terus berteriak serta menangis, seperti anak kecil yang sedang ketakutan dan berteriak memanggil "Ibu... Ibu... datanglah... tolong aku. Aku takut ibu. Ibu datanglah." Akan tetapi para pekerja tersebut seolah tidak mengindahkan tangisan beruang kecil, mereka tetap bekerja sesuai instruksi.

Pada saat itu terjadilah sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan, salah satu beruang besar yang berada dalam kandang mengaum keras lalu dengan telapaknya yang besar; ia mendorong kuat pintu kandang besi dan melompat keluar. Semua pekerja ketakutan, mereka serentak kabur dan lari terbirit-birit. Saat itu entah mengapa saya tidak dapat ikut berlari bersama para pekerja, saya terpaku melihat beruang besar, kaki saya serasa mati rasa serta tidak dapat digerakkan. Namun beruang besar itu seolah tidak peduli dengan keberadaan saya, ia segera melompat ke hadapan si beruang kecil, dengan cepat insting saya mengatakan bahwa beruang besar itu adalah ibu si beruang kecil. Induk beruang kemudian menggunakan telapaknya yang besar berusaha melepaskan rantai yang mengikat kuat beruang kecil. Sayangnya, sekeras apapun usaha induk beruang, ia tidak berhasil memutuskan rantai tersebut. Akhirnya dengan perasaan putus asa, beruang besar hitam itu mencium lembut anaknya, si beruang kecil. Lalu ia dengan penuh kasih sayang menjilati air mata anaknya dan dengan suaranya berusaha menenangkan anaknya yang sedang ketakutan sambil menangis. Anak beruang tidak berhenti menangis seolah-olah meminta pertolongan ibunya.

Tiba-tiba induk beruang dengan telapaknya yang besar mencengkeram leher anak beruang dengan seluruh kekuatan hingga anaknya tidak bergerak dan setelah tubuh si beruang kecil terjatuh ke lantai baru kemudian ia melepaskan cengkeramannya. Ia merintih, dengan penuh kesedihan yang mendalam menatap wajah anaknya yang sudah tidak bernafas. Induk beruang merasa sangat putus asa tidak dapat menolong anaknya, tatapannya terlihat sangat sedih dan seolah berkata "Anakku, maafkan ibu yang tidak sanggup menolongmu, setidaknya sekarang kamu tidak akan menderita lagi!" Ia kemudian mencabik-cabik bulunya sendiri, lalu merobek lempengan besi yang melekat pada tubuhnya serta selang yang ditancapkan ke dalam empedunya sehingga separuh empedunya ikut tertarik keluar mengakibatkan darah bercucuran keluar dari perutnya. Kemudian ia meraung keras dan parau lalu secara membabi buta menabrakkan diri ke dinding. "Brakkk!!" Terdengar ia menabrak dinding. Tak lama kemudian induk beruang tewas.

Setelah menyaksikan seluruh kejadian mengenaskan tersebut, saya shock! Saya sama sekali tidak ingat bagaimana saya berjalan keluar dari ruangan tersebut. Selama seharian pikiran saya terus menerus terbayang-bayang kejadian yang mengenaskan sekaligus memilukan tersebut. Saya bertanya kepada diri sendiri, apakah yang dilakukan induk beruang adalah sebuah bentuk perwujudan cinta kasih ibu terhadap anaknya? Saya merasa demikian. Akan tetapi ini adalah bentuk cinta kasih dari ibu yang tidak berdaya. Dalam kondisi tersebut, induk beruang tidak sanggup menolong anaknya terlepas dari rantai yang mengikat beruang kecil, selama 20 tahun kedepan beruang kecil akan hidup dalam penderitaan - sebuah neraka dunia dan dalam ketidak-berdayaannya ia terpaksa membunuh anaknya lalu ia sendiri bunuh diri untuk menemani anaknya di alam lain. Anak beruang tidak lagi takut karena seorang ibu akan selalu menjaga si beruang kecil.

Selama proses pengambilan cairan empedu, sebuah besi akan digunakan untuk menusuk kantung empedu melalui lubang di perut beruang sehingga merobek membran (lapisan kulit terluar) empedu, barulah cairan empedu dapat keluar. Seluruh proses ini seringkali dilakukan tanpa tindakan pembiusan dan sterilisasi. Karena luka akibat proses ekstraksi empedu tidak pernah ditutup sehingga luka ini tidak akan pernah sembuh yang mengakibatkan kebanyakan beruang akhirnya terkena infeksi, kanker, tumor dan kematian dikarenakan peritonitis (peradangan peritoneum, selaput serosa, yang melapisi bagian dalam rongga perut dan organ di perut). Bahkan ada beberapa beruang tidak sanggup menahan rasa sakit yang luar biasa yang harus mereka jalani selama bertahun-tahun, pada akhirnya beruang-beruang tersebut mencoba bunuh diri dengan cara merobek isi perut mereka. Untuk menghindari hal ini maka manusia dengan akal piciknya membuat sebuah jubah besi yang menempel setiap hari di tubuh para beruang. Beruang-beruang ini terkurung dengan baju besinya yang mulai terlihat berkarat dan rapuh, menunjukkan proses pengambilan cairan empedu telah dilakukan dalam jumlah tidak terhitung. Beruang ini sudah terkurung selama 22 tahun!

Selama 22 tahun, beruang malang ini tidak dapat memutarkan badannya, tidak dapat berdiri tegak, yang ada hanya penderitaan, tidak ada cahaya matahari dan pepohonan, yang ada hanya kegelapan! Tidak ada kebebasan, yang adanya hanya rasa kesakitan yang luar biasa!



Beruang hitam dengan jubah besinya ini kebanyakan hanya bisa berdiri. Hanya kepala mereka yang bisa bergerak bebas, tubuh mereka sama sekali tidak dapat digerakkan. Setiap beruang terlihat kurus dan satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan hanyalah menggelengkan kepala dengan pandangan putus asa.

Jill Robinson, Ia dijuluki sebagai ibu dari para beruang hitam, pendiri Yayasan Pelindung Hewan Asia - Beliau bahkan mentatto lengan kanannya dengan aksara mandarin "月熊“ yang berarti "beruang hitam". Dalam lima tahun terakhir beliau sedang membangun pusat penyelamatan yang lebih besar, namun usahanya terbentur oleh kurangnya dana.


Setelah membaca kisah kekejaman terhadap para beruang, jika Anda tidak tega terhadap penderitaan yang dialami oleh beruang-beruang tersebut dan masih memiliki hati nurani, maka bantulah mereka dengan menyebarkan informasi tentang kejamnya proses pengambilan cairan empedu para beruang dengan harapan dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa beruang!

Kita semua memiliki rasa cinta kasih, marilah kita wujudkan cinta kasih dengan membantu para beruang malang ini! Dimulai dengan tegas menolak produk yang mengandung cairan empedu beruang maupun organ hewan lainnya. Karena tidak akan ada pembunuhan beruang jika tidak ada lagi permintaan akan organ mereka. Saya berharap setelah membaca kisah ini, pada saat membeli obat-obatan Anda dapat mulai lebih memperhatikan kandungannya, mintalah perhatian dari pemerintah, semua beruang ini akan sangat berterima kasih atas bantuan Anda! Mari bersama kita bebaskan berunag-beruang malang ini dari penderitaan!




 Sumber: http://www.kaskus.co.id/post/52280b5f1e0bc3da60000008#post52280b5f1e0bc3da60000008

"Pelajaran Dari Seorang Nenek Penjual Sapu"


Seorang teman menceritakan kekagumannya pada seorang nenek yang mangkal di depan Pasar Godean, Sleman, Yogyakarta.

Ketika itu hari Minggu, saat dia dan keluarganya hendak pulang usai silaturahim bersama kerabat, mereka melewati Pasar Godean.

Ibu dan teman saya tergoda membeli ayam goreng di depan pasar untuk sajian makan malam. Kebetulan hari mulai gelap.

Di samping warung ayam goreng tersebut ada seorang nenek berpakaian lusuh bak pengemis, duduk bersimpuh tanpa alas, sambil merangkul tiga ikat sapu ijuk.

Keadaannya terlihat payah, lemah, dan tidak berdaya. Setelah membayar ayam goreng, ibu teman saya bermaksud memberi uang Rp. 1.000,- (tahun 2004) karena iba dan menganggap nenek tadi pengemis.

Saat menyodorkan lembaran uang tadi, tidak diduga si nenek malah menunduk kecewa dan menggeleng pelan. Sekali lagi diberi uang, sekali lagi nenek itu menolak.

Penjual ayam goreng yang kebetulan melihat kejadian itu kemudian menjelaskan bahwa nenek itu bukanlah pengemis, melainkan penjual sapu ijuk.

Paham akan maksud keberadaan sang nenek yang sebenarnya, ibu teman saya akhirnya memutuskan membeli tiga sapunya yang berharga Rp. 1.500,- per ikat. Meskipun ijuknya jarang-jarang dan tidak bagus, ikatannya pun longgar.

Menerima uang Rp. 5.000,- si nenek tampak ngedumel sendiri. Ternyata dia tidak punya uang kembalian.

"Ambil saja uang kembaliannya,", kata ibu teman saya. Namun, si nenek ngotot untuk mencari uang kembalian Rp. 500,-. Dia lalu bangkit dan dengan susah payah menukar uang di warung terdekat.

Ibu teman saya terpaku melihat polah sang nenek. Sesampainya di mobil, ia masih terus berpikir, bagaimana mungkin di zaman sekarang masih ada orang yang begitu jujur, mandiri, dan mempunyai harga diri yang begitu tinggi.

Kesimpulan :
Nenek tersebut telah mengajarkan kepada kita tentang arti kerja keras... kita yang masih muda mestinya merasa malu dan mau merubah kemalasan menjadi sebuah aksi nyata kerja keras, demi kewibawaan, dan hidup yang jauh lebih baik.

"Kisah Nyata, Yu Yuan Gadis Kecil Penderita Leukemia Berhati Malaikat"


Kisah ini terjadi pada tahun 2005 seorang gadis kecil di China yang menderita penyakit leukemia ganas, tetapi mempunyai hati bak seorang malaikat. Setelah mengetahui penyakitnya tidak dapat disembuhkan lagi, ia rela melepaskan semuanya dan menyumbangkan untuk anak-anak lain yang masih punya harapan serta masa depan.

Sebuah kisah nyata tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah “Saya pernah datang dan saya sangat penurut”. Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia.

Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya. Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya.

Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya. Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12. Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal.

Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “Saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian, papanya memberikan dia nama Yu Yan. Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh.

Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa. Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain.

Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah. Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya. Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia.

Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.

Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya.

Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli. Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih.

Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”. Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri. Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini”.

Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini.

Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang. Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang. Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan, tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan.

Ada seorang teman di-email bahkan menulis: Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta. Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup.

Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat.

Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perempuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email.

Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan. Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah.

Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah. Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati”. Yu Yuan kemudian berkata : “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”

Fu Yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri.

Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan. Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong.... dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang-orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar.

“Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”.

Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya. Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis. Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya.

Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.

Di kecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa-mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan, kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.

Sumber: Internet

Nb: Untuk Menghormati Yu Yuan Gadis Kecil Penderita Leukemia Berhati Malaikat, Mari Kita Share Posting Ini Ke Teman-Teman Yang Lain Agar Mereka Turut Terinspirasi Atas Kebajikan Dan Ketulusan Yu Yuan.

"Kisah Pengabdian Seorang Menteri"


Alkisah ada seorang raja yang memiliki 10 anjing ganas untuk menghukum menterinya yang salah. Jika sang Raja tidak berkenan maka menteri yang salah akan dilempar ke kandang agar dicabik oleh anjing-anjing ganas tersebut.

Suatu hari seorang menteri membuat keputusan salah dan murkalah Sang Raja. Maka diperintahkan agar sang menteri dimasukkan ke kandang anjing ganas.

Menteri berkata: "Paduka, saya telah mengabdi padamu selama 10 tahun, tapi paduka tega menghukumku begini. Atas pengabdianku selama ini saya hanya minta waktu penundaan hukuman 10 hari saja". Sang Raja pun mengabulkannya.

Sang menteri bergegas menuju kandang anjing-anjing tsb dan meminta izin kepada penjaga untuk mengurus anjing-anjingnya. Ketika ditanya untuk apa? Maka dijawab: "Setelah 10 hari nanti engkau akan tahu''. Karena tahu itu menteri maka diizinkan.

Selama 10 hari itu sang menteri memelihara, mendekati, memberi makan bahkan akhirnya bisa memandikan anjing-anjing tsb hingga menjadi sangat jinak padanya.

Tibalah waktu eksekusi, disaksikan Raja dimasukkanlah sang menteri ke kandang anjing, tetapi Raja kaget saat melihat anjing-anjing itu justru jinak padanya. Maka dia bertanya apa yg telah dilakukan menteri pada anjing-anjing tsb?

Jawab menteri: "Saya telah mengabdi pada anjing-anjing ini selama 10 hari dan mereka tdk melupakan jasaku. Tapi paduka… Saya telah mengabdi padamu selama 10 tahun, tapi paduka tega menjatuhkan hukuman ini pada saya".

Terharulah raja, meleleh airmatanya lalu dibebaskanlah sang menteri dari hukuman & dimaafkan.

Saudara/i terkasih, Cerita ini sungguh hadiah dari hati yang terdalam bagi semua insan; agar tidak mudah mengingkari & melupakan berbagai kebaikan yang kita terima dari orang-orang terdekat kita, hanya karena kejadian sesaat yang tidak mengenakkan & jangan mudah menghapus kenangan dan persahabatan yang telah terukir bertahun lamanya hanya karen hal-hal kecil yang kurang kita sukai padanya saat ini. Apalagi jika penilaian kita padanya lebih didominasi subyektifitas kita. Jangan sampai kita kalah dengan hewan tersebut dalam menghargai sebuah kebaikan & bakti.

Escape Plan

hi guys!!

this time i wanna write bout Escape Plan movie cause i just watched this movie last night and its so damn good!!! all my thumbs up for this movie.

i still like Sylvester Stallone and Arnold Schwarzenegger in one movie. i love the voice of Sylvester Stallone, it sounds like Vin Diesel, they have the sexiest voice ever. i always love to hear that kind of voice, and don't ask me why. i dunno. i just like it berry much.


this movie is really high recommended. i always love this kind of movie, that make us think and not just sit there and act like an idiot. it also taught us some other lesson. and i love how Arnold and Sylvester breaks this secure prison ever. i also like Faran Tahir as Javed who sacrifice himself for them, so they can find the way out. also a bit funny. i also laugh not really much during this movie. there are some scene that so ridiculous that i can't help myself to not laughing.i also like Jim Caviezel as Willard Hobbs because of his calmness on this movie. he's a bad guy, a really really super bad guy, but i like how he's not panic and still calm when he face any situation.

my suggestion is, you need to watch this movie. for me, this movie is totally worth our sacrifice by sitting in the front row cause we don't got any back seat tickets. 


Thursday, October 24, 2013

7 Important Rules!


"Bocah Ini Meninggal Usai Keinginan Beri Makan Fakir Miskin Terwujud"



Bagi beberapa orang, makan adalah aktivitas lumrah. Pilihan menunya pun bisa sangat beragam sejak sarapan hingga makan malam. Namun tidak semua orang seberuntung itu. Ada orang-orang yang harus berusaha ekstra keras demi sesuap nasi. Nah, memberi makan fakir miskin adalah keinginan bocah yang sekarat karena kanker langka ini.

Adalah Trevor Sims, bocah berusia 11 tahun yang memiliki keinginan memberi makan orang-orang yang kelaparan. Keinginan itu berhasil diwujudkan dengan pembagian 200.000 makanan. Namun beberapa pekan setelah kegiatan itu dilakukan, Trevor menghembuskan napas terakhirnya.

Trevor meninggal akibat rhabdomyosarcoma, penyakit kanker langka yang berkembang di jaringan lunak dan sangat jarang menyerang anak-anak. Dikutip dari ABC News, Senin (21/10/2013), Trevor didiagnosa penyakit tersebut pada saat usianya 5 tahun.

Beberapa pekan sebelum meninggal, Trevor berkesempatan untuk melihat keinginan terakhirnya diwujudkan. Keinginan pertamanya adalah memberi makan orang-orang yang kelaparan. Sebuah gerakan yang mengatasnamakan Trevor, hanya dalam waktu sepekan mampu mengumpulkan sekitar 10.000 kg makanan dan sekitar Rp 385 juta bantuan yang disumbangkan ke Baton Rouge Food Bank, yang akhirnya cukup untuk menyediakan 200 ribu paket makanan.

Trevor ingin memberi makan orang-orang yang kelaparan karena dirinya pernah merasakan penderitaan susahnya mendapat makanan. Kepada WBRZ, Trevor mengatakan dirinya sempat kelaparan karena ibunya tidak mampu membeli makanan pada saat awal dirinya didiagnosis penyakit tersebut.

"Ketika saya didiagnosis, ibu tidak punya uang untuk mendapatkan makanan dan kami kelaparan selama dua atau tiga hari berturut-turut," kata Trevor. "Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena dia harus mengurus saya. Saya tidak ingin ada yang merasa seperti itu," sambungnya.

Trevor mengatakan seseorang dapat membuat perbedaan dengan melakukan hal-hal kecil bagi orang-orang di sekitarnya. "Anda dapat membuat perbedaan hanya dengan membantu seseorang yang menderita atau membantu seseorang menyeberang jalan," ucap Trevor.

Lalu apa keinginan kedua Trevor? Sederhana, dia hanya ingin merayakan ulang tahunnya yang ke-11. Keinginan itu terwujud di awal Oktober. Saat pesta ulang tahun digelar, Trevor dikelilingi keluarga dan teman-temannya. Sementara itu setelah kepergian Trevor, sang ibunda berharap kegiatan memberi makan orang miskin atas nama Trevor dapat terus berjalan.

Sumber: http://health.detik.com/read/2013/10/21/065537/2390545/763/bocah-ini-meninggal-usai-keinginan-beri-makan-fakir-miskin-terwujud

Saturday, October 19, 2013

Renungan dari ANNE AVANTIE


Terkadang kita merasa begitu hebat dr orang lain dan tidak jarang "mencibir" keadaan seseorang yg kita anggap tidak sempurna. Segala nya yg tampak luar adalah "kulit ari" yang mudah "mengelupas..!

Sudah 13 tahun ini saya memimpin "persekutuan doa waria & gay" kaum marginal yang ditolak oleh masyarakat & agama. Tapi pada kenyataannya kaum ini "ada" dan menjadi bagian hidup kita! Bahkan menjadi bagian hidup saya dalam berkarya dimana lewat "karya2" saya mereka juga membantu sehingga apa yang saya lakukan lewat "karya-karya" saya menjadi saluran berkat bagi sesama.

Setiap orang memiliki sisi baik dan buruk. Seperti dua sisi mata uang yg tak terpisahkan. Pengalaman-pengalaman hidup teman-teman saya "waria" yang hidup dibawah garis kemiskinan dan kelayakan menjadi GURU pengabdian saya. Sebagian besar mereka JUSTRU menjadi tulang punggung keluarga. Beberapa waktu yang lalu saya di telp oleh seorang anggota dan dia mengatakan "Bu, bisa tolong ibu saya yang sedang sakit...?". Bergegas saya kesana melewati gundukan sampah berbau dan menemukan rumah triplex setinggi kepala saya

Saya tengok kedalam dan ada ibu yang tergolek tak berdaya dengan luka membusuk dibagian leher juga ada anak-anak kecil usia SD 3 orang . Waria itu bercerita bahwa ini adalah anak kakaknya yang ditinggal suami nya. Jadi dia merawat ibunya yang sakit selama 10 tahun dan menyekolahkan ketiga anak itu. Duh, sungguh mulia hatinya.!

Saya menanyakan bagaiman dia merawatnya. Jawabnya "saya kalau pagi mandikan lalu saya tunggu sampai buang air besar saya pangku dengan tas kresek dibawah lalu saya cebokin. Kemudian saya ganti perban, pasang pempers kemudian saya belikan makan pagi dan makan siang. Nanti agak jam 3 pulang "ngamen", saya buang pempersnya ganti yang baru dan saya lap tubuh nya tidak lupa saya pakaikan bedak bayi supaya harum".

Hati saya menangis, apa yang saya lakukan pada ibu saya jauuuuhhh dari dia..! Jangan pernah kita melihat orang lain dengan RENDAH ternyata kita tidak jauh lebih TINGGi dari apa yang mereka lakukan... (Anne avantie)

JANGAN ABAIKAN, TOLONG DI BACA:


BELL'S PALSY DISEAS - Akibat Semburan Angin AC

Ada seseorang yang merasakan hidupnya sehat2 saja tapi tiba2 di suatu pagi, pas dia bangun tidur, mendadak dia merasa bhw muka dia nggak bisa gerak sama sekali. Dia pikir dia kena stroke ringan, tp setelah diperiksa Gula darah, kolesterol & tekanan darahnya jg normal dan setelah didiagnosa lebih lanjut ternyata dia kena serangan yg namanya BELL'S PALSY.

Penyebabnya adalah : ANGIN DINGIN.

Ternyata dia tidak sadar kalo dia sering terkena angin AC di kantornya & dia juga sering mengarahkan AC di mobilnya kearah badan dan mukanya. Hal ini adalah penyebabnya, meskipun dia nggak ngerokok, minum alkohol, dan dia selalu hidup sehat.

Alhasil, separo muka dia nggak bisa gerak. Dia nggak bisa senyum, matanya yg kanan nggak bisa kedip & bahkan lidahnya nggak bisa gerak ke sebelah kanan.

Hal ini disebabkan krn PERADANGAN SARAF ke-7, yg letaknya ada dr BELAKANG TELINGA smp ke LEHER kita.

Makanya mulai sekarang lindungi leher anda dengan syal atau jangan duduk di spot yg terkena langsung angin AC. Jangan arahkan semburan angin AC langsung ke tubuh dan muka kita !!!.

BELL'S PALSY Disease ini bisa juga menyebabkan angin duduk / masuk angin ke jantung ( akibat lainnya bisa mendadak meninggal ) atau kena paru2 basah dll.

Beritahukan dan selamatkan teman2 yg anda sayangi agar Tidak lebih banyak lagi yang menjadi korban. Penyakit ini datang tiba2, mungkin saja bisa menyerang anda!!!


 Sumber : DR.WILLIAM MBA. *RS.SILOAM

Friday, October 18, 2013

Be grateful in ever way cause life is beautiful


"Lima Fakta Paling Membahagiakan di Dunia"



Hari yang buruk bisa terjadi pada siapa saja, tanpa pandang bulu. Masalah pekerjaan, pendidikan, karier, keluarga, dan asmara bisa membuat hari-hari kita menjadi begitu suram. Lewat media sosial yang populer di Amerika dan Eropa, yakni Reddit, seorang pengguna berbagi beberapa fakta terbahagia di dunia yang mungkin bisa menceriakan hari buruk Anda.

Saking menginspirasinya, fakta yang ia bagikan ini menerima lebih dari 11.000 komentar. Berikut ini fakta-fakta terbahagia yang dibagi akun AaronM97, seperti dilansir laman Huffington Post, Sabtu, 5 Oktober 2013.

1. Spons dapat bersatu setelah dihancurkan
Jika Anda menganbil spons hidup di lautan dan mencacahnya menjadi bagian yang kecil, ia akan kembali menyatu. Cobalah untuk mendiamkannya semalaman. Spons yang sudah tercacah itu akan melakukan reformasi spons baru. Mereka yang telah terpisah akan kembali utuh.

2. Kesetiaan pinguin
Pinguin dikenal sebagai hewan yang setia. Seumur hidupnya, pinguin hanya memiliki satu pasangan. Meski pasangan itu telah tiada, ia tidak akan pernah mencari pasangan lainnya. Untuk “meminang” pinguin betina, si pejantan akan mengumpulkan kerikil yang sangat banyak.

3. Belajar dari penderita tunanetra.
Sadarkah Anda? Meski tidak bisa melihat, penderita tunanetra tetap bisa tersenyum. Padahal mereka tidak tahu dan tidak pernah belajar bagaimana harus membentuk wajah senyuman. Mereka tidak pernah melihat orang lain tersenyum. Ini menunjukkan senyum adalah ekspresi alami manusia. Tersenyumlah!

4. Winnie The Pooh yang baik hati.
Winnie The Pooh telah menjelma menjadi kartun favorit anak-anak. Tidak hanya menjadi idola di dunia kartun, Winnie The Pooh juga ingin menyebarkan kebaikan di dunia nyata. Si pengisi suara Winnie menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk menelepon anak-anak di rumah sakit kanker dengan suara Winnie. Winnie memberi tahu kepada anak-anak tersebut bahwa ia sangat menyayangi mereka dan mengatakan bahwa anak-anak ini sangatlah berani.

5. Semua orang berharga.
Sadarkah Anda? Di usia yang begitu singkat di dunia ini, Anda telah menjadi bagian di hidup orang lain. Meski kehadiran Anda hanya sebentar dan tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan orang lain, tapi kehadiran Anda sangatlah berarti. Anda telah berkontribusi terhadap keberadaan setiap orang yang bahkan hanya melakukan kontak mata dengan Anda.