Tuesday, August 5, 2014

Mengenal Tipe dan Jenis dari Penyakit Osteoporosis


Penyakit Osteoporosis ini dapat terjadi karena kurangnya pembentukan tulang baru atau peningkatan penyerapan kembali (reabsorption) tulang lama. Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh tentunya membutuhkan akan banyak persediaan kalsium dan mineral lainnya yang memadai. Dan juga vitamin D yang dalam hal ini mempunyai peranan serta fungsi yang diperlukan untuk menyerap kalsium dari makanan dan memasukkan ke dalam tulang. akan berpengaruh terhadap kedudukan serta fungsi semua tulang yang ada di dalam tubuh. Kejadian proses pengeroposan tulang itu sendiri paling sering terjadi pada tulang pinggul, pinggul, pergelangan tangan, dan tulang belakang atau vertebrae. Hal ini lah yang perlu untuk kita waspadai bersama. Karena memang perjalanan keroposnya tulang ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak terjadi begitu saja.

Tipe Osteoporosis

1. Tipe postmenopause.
Osteoporosis setelah menopause atau (tipe postmenopause), ciri ciri dari jenis penyakit osteoporosis ini adalah perubahan pada tulang belakang yang menyebabkan sakit parah dan fraktur tulang. Untuk itulah diperlukan juga bagaimana cara mencegah mengatasi menopause dini
2. Tipe Senile/tipe pikun.
Jenis penyakit osteoporosis yang seperti ini timbul pada orang tua dengan usia lebih dari 75 tahun dan biasanya sering terjadi fraktur panggul.
3. Tipe Sekunder.
Biasanya jenis penyakit osteoporosis yang banyak si sebabkan karena gangguan endokrin seperti diabetes dan hipertiroidisme dan bisa juga disebabkan oleh penyakit sistemik seperti leukemia atau penyakit ganas, atau bisa juga disebabkan oleh therapi yang berbeda, seperti penggunaan obat kortikosteroid atau obat anti kejang.
4. Osteoporosis juvenil idiopatik.
Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang penyebabnya tidak diketahui. Hal ini terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.
Berikut beberapa langkah pencegahan osteoporosis yaitu diantaranya :
  • Melakukan aktifitas olahraga secara teratur. Berolahraga dengan baik, benar,dan teratur dapat meningkatkan kepadatan tulang, serta memperlancar aliran darah keseluruh tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, serta memperkuat dan melenturkan otot dan sendi. Karena banyak manfaat olahraga yang bisa kita peroleh bagi kesehatan diri kita. Dan ini adalah juga merupakan bagian dari pola hidup sehat.
  • Mengatur diet yang baik dan sehat untuk mencegah osteoporosis. Yaitu dengan menjalankan pola makan yang sehat dan banyak untuk mengkonsumsi sayuran, susu tinggi kalsium dan lain sebagainya. Ini adalah bagian dari meningkatkan serta mempertahankan kepadatan tulang dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup bagi tubuh kita.
  • Mencegah dan menghentikan kebiasaan yang buruk terhadap kesehatan seperti merokok dan minum alkohol dan juga menerapkan hidup sehat pada segala aktifitas kehidupan kita sehari-hari. Merokok dan minum-minuman keras beralkohol selain merusak kesehatan, ternyata juga berpengaruh terhadap kepadatan dan kekuatan serta kesehatan tulang-tulang kita. Karena memang perawatan osteoporosis banyak yang dilakukan di rumah sakit.
Pengobatan Osteoporosis

Untuk pengobatan dan juga perawatan akan penyakit tulang semacam ini adalah merupakan wewenang dan juga bidang dari tim medis kesehatan.
Tujuan dan manfaat pengobatan osteoporosi dalam rangka untuk :
  1. Mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause.
  2. Meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul.
  3. Mengurangi angka kejadian patah tulang.
Faktor Resiko Osteoporosis

Berikut beberapa hal yang bisa mempermudah untuk terjadinya penyakit yang satu ini antara lain adalah sebagai berikut :
  • Wanita posmenopause atau menopause dini.
  • Berusia 65 tahun atau lebih.
  • Mengonsumsi alkohol atau kafein berlebihan.
  • Terlalu kurus atau berat badan rendah.
  • Kurang asupan kalsium dan vitamin D.
  • Memiliki riwayat keluarga yang mengalami patah tulang/ retak.
  • Menggunakan obat kartikosteroid jangka panjang.
  • Beraktivitas kurang atau berlebihan.
  • Memiliki penyakit lain, seperti gagal ginjal, hipotiroid, melabsorpsi.

No comments:

Post a Comment