Thursday, May 1, 2014
"Orang Tua Cerewet Bukanlah Pertanda Tak Sayang"
Ada sebuah keluarga sederhana yang seluruh anggota keluarganya saling membantu untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Dalam keluarga tersebut terdapat seorang ayah yang selalu mengingatkan anak perempuannya jika bepergian ke luar rumah karena ia sangat ceroboh dan kurang berhati-hati dalam segala sesuatu. Karena cintanya kepada sang anak, si ayah selalu menasihati putrinya tersebut. Suatu saat, putrinya kesal karena merasa ayahnya terlalu cerewet mengaturnya. Ia merasa kalau selama ini sang ayah tidak percaya kepadanya.
Mengetahui putrinya marah, sang ayah dengan sabar menerima kata-kata pahit yang keluar dari mulut anak perempuannya itu. Sang ayah berkata dalam hati, '' anakku yang kusayangi, ayah cerewet karena ayah sayang padamu. Ayah tidak ingin hal buruk terjadi padamu. Tak apa jika kamu mencaci ayah seperti itu, karena suatu saat ayah percaya kamu akan tahu maksud perbuatan dan segala nasihat ayah. '' di siang hari yang cerah, anak perempuan itu berpamitan untuk pergi ke sebuah pusat perbelanjaan guna membeli kebutuhan sehari-hari keluarga. '' ayah, aku pergi belanja dlu, '' ucapnya sambil berlalu di depan sang ayah. Seketika itu juga sang ayah memberikan izinnya tanpa mengucapkan nasihat yang biasa ia katakan.
Beberapa jam kemudian, telepon rumah berdering dan ternyata itu telepon dari puterinya. Sang ayah mendengar suara putrinya yang menangis, '' ayah, aku kecopetan. Uang yang tadinya ingin aku belanjakan hilang beserta dompet dan segala isi yang ada di dalamnya. Uangku hilang, ayah. '' seketika itu, sang ayah tertegun sesaat dan berkata dalam hati. '' Ya Tuhan semoga dengan kejadian ini anakku tahu maksud nasihatku. ''
Selang beberapa waktu, anak perempuan itu pulang dengan raut wajah sedih dan kecewa karena uang senilai RP.500.000 Hilang dalam sekejap. '' ayah, maafkan aku, aku mengerti kenapa ayah cerewet kepadaku karena sekarang aku paham, ayah tidak mau aku mengalami semua ini. Maafkan aku, ayah. '' sang ayah memeluk dan tak mempersalahkan kejadian itu maupun anaknya, karena kini sang anak sudah tahu maksud dari semua nasihat ayahnya itu.
Hai sobat, seringkali kita harus mengalami kejadian terlebih dahulu, kemudian kita baru mengerti maksud dari sesuatu. Kehilangan sesuatu tidaklah hilang seutuhnya. Dengan kehilangan, kita bisa mendapatkan sebuah pelajaran, dan bersyukur serta semakin wasada dan berhati-hati. Kehilangan sesuatu memang berarti sesuatu yang kita miliki itu hilang, tetapi sebenarnya kita mendapatkan pelajaran darinya dan semestinya kita bersyukur akan hal itu. Seringkali rasa bersyukur lebih mudah di ucapkan ketika kita berada dalam kondisi happy, tapi tidak untuk sebaliknya.
Hilangnya uang tidaklah jadi masalah, tetapi yang lebih berharga dari itu adalah pelajaran kehidupan yang didapatkan dari setiap kejadian yang akan melekat dan berguna sampai kapanpun. Hal terbaik dalam menjalani hidup adalah merasakan, menikmati, dan menjalani apa yang ada. Baik itu rasa sakit, senang, sedih, gembira, dan lain-lain. Percayalah, setelah melalui proses tersebut maka anda akan menuai hal-hal dari apa yang telah anda lakukan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment