Friday, October 25, 2013
"Kisah Pengabdian Seorang Menteri"
Alkisah ada seorang raja yang memiliki 10 anjing ganas untuk menghukum menterinya yang salah. Jika sang Raja tidak berkenan maka menteri yang salah akan dilempar ke kandang agar dicabik oleh anjing-anjing ganas tersebut.
Suatu hari seorang menteri membuat keputusan salah dan murkalah Sang Raja. Maka diperintahkan agar sang menteri dimasukkan ke kandang anjing ganas.
Menteri berkata: "Paduka, saya telah mengabdi padamu selama 10 tahun, tapi paduka tega menghukumku begini. Atas pengabdianku selama ini saya hanya minta waktu penundaan hukuman 10 hari saja". Sang Raja pun mengabulkannya.
Sang menteri bergegas menuju kandang anjing-anjing tsb dan meminta izin kepada penjaga untuk mengurus anjing-anjingnya. Ketika ditanya untuk apa? Maka dijawab: "Setelah 10 hari nanti engkau akan tahu''. Karena tahu itu menteri maka diizinkan.
Selama 10 hari itu sang menteri memelihara, mendekati, memberi makan bahkan akhirnya bisa memandikan anjing-anjing tsb hingga menjadi sangat jinak padanya.
Tibalah waktu eksekusi, disaksikan Raja dimasukkanlah sang menteri ke kandang anjing, tetapi Raja kaget saat melihat anjing-anjing itu justru jinak padanya. Maka dia bertanya apa yg telah dilakukan menteri pada anjing-anjing tsb?
Jawab menteri: "Saya telah mengabdi pada anjing-anjing ini selama 10 hari dan mereka tdk melupakan jasaku. Tapi paduka… Saya telah mengabdi padamu selama 10 tahun, tapi paduka tega menjatuhkan hukuman ini pada saya".
Terharulah raja, meleleh airmatanya lalu dibebaskanlah sang menteri dari hukuman & dimaafkan.
Saudara/i terkasih, Cerita ini sungguh hadiah dari hati yang terdalam bagi semua insan; agar tidak mudah mengingkari & melupakan berbagai kebaikan yang kita terima dari orang-orang terdekat kita, hanya karena kejadian sesaat yang tidak mengenakkan & jangan mudah menghapus kenangan dan persahabatan yang telah terukir bertahun lamanya hanya karen hal-hal kecil yang kurang kita sukai padanya saat ini. Apalagi jika penilaian kita padanya lebih didominasi subyektifitas kita. Jangan sampai kita kalah dengan hewan tersebut dalam menghargai sebuah kebaikan & bakti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment